Sabtu, 21 Februari 2009

Mengembangkan Jiwa Entrepreneur

Sebagai seorang profesional muda, jiwa entrepreneur perlu kita kembangkan. Mengembangkan bisnis sendiri sekaligus meniti karier di perusahaan bisa dijalankan bersamaan, asalkan kita smart memaksimalkan potensi.

Sebagai profesional muda, kita harus menentukan goal perjalanan karier kita. Namun, kita juga bisa menggali jiwa entrepreneur dalam diri kita. Mengelola bisnis sendiri sekarang sudah lumrah. Kalau itu untuk memaksimalkan potensi diri, kenapa tidak? Namun sebagai calon wirausahawan, hal yang perlu kita perhatikan tidak hanya modal finansial, tetapi juga modal non-finansial. Yang dimaksud dengan modal non-finansial adalah jiwa enterpreneur dalam diri kita cukup baik ataukah memulai bisnis karena emosional disebabkan tertekan bekerja di bawah kendali orang lain? Nah, sebelum membangun sebuah usaha, ada baiknya kita mempelajari kiat-kiat berikut ini.

HAL-HAL PENTING SEBELUM BERWIRAUSAHA

Memiliki pertimbangan matang.
Cobalah melihat analisis SWOT — Strength, Weakness, Opportunity, dan Treat. Keempat kriteria ini harus selalu mendasari setiap keputusan, termasuk memulai bisnis sendiri.

Berani ambil risiko.
Perlu keberanian yang luar biasa untuk berwirausaha. Jadi, jangan langsung tergiur untung besar. Yang penting Anda mau kerja keras.

Mampu membangun partnership dan mitra yang baik.
Salah satu faktor sukses bisnis adalah membangun partnership dan mitra bisnis. Hal ini bisa kita dapatkan dengan mengembangkan pergaulan di kantor atau juga di kehidupan sosial secara umum.

Libatkan orang yang Anda percayai, misalkan keluarga sendiri.
Apalagi jika Anda memulai bisnis dengan modal yang tidak besar. Melibatkan keluarga akan memperkecil risiko karena Anda sudah lebih kenal, jadi bisa lebih dipercaya. Namun, kita harus tetap profesional. Kita perlu selidiki anggota keluarga tersebut apakah ia memiliki kriteria yang kita harapkan atau tidak.

SAMBIL BERWIRAUSAHA

Bagaimana kita membagi waktu bila masih bekerja di sebuah perusahaan dan memiliki tanggung jawab, sementara harus mengendalikan perusahaan sendiri? Kedua bidang ini tidak boleh ada yang dikorbankan. Jam berapa kita harus bekerja di perusahaan, do the best. Lalu sisa waktu kita gunakan untuk mengendalikan bisnis sendiri. Yang pasti hal itu menuntut kita bekerja optimal. Memang sudah risiko kalau kita harus bisa bertanggung jawab dan profesional dalam dua bidang yang kita jalani. Namun, jangan melakukan hal-hal yang bisa mengganggu operasional kantor di perusahaan Anda. Jadi, jangan mencoba melakukan hal-hal yang bisa menimbulkan dampak negatif. Kita harus ingat bahwa “dinding-dinding juga bertelinga”.

WIRAUSAHAWAN YANG EXPERT DI SEGALA BIDANG, BISAKAH?

Seorang profesional eksekutif tidak perlu mengetahui segala bidang dengan detail, tetapi cukup bisa membacanya. Kalau seorang wirausaha yang memimpin segala bidang harus expert dalam segala hal, misalnya dalam pembukuan, komputer, komunikasi, dan public relation, itu wasting time. Kita tidak punya waktu mempelajari dan melakukan semuanya. Tetapi jangan sampai kita tidak bisa membaca bidang tersebut. Kalau tidak bisa membaca, kelemahan kita akan bisa dimanfaatkan orang lain. Misalnya, komputerisasi. Mungkin kita tidak terlalu expert dengan software, tetapi kita tahu bahwa sekarang ada sistem baru. Kita hanya perlu expert dalam satu bidang dan cukup “tahu” bidang lainnya. Tidak mungkin seseorang ahli dalam beberapa bidang. Mungkin hanya satu atau dua bidang, tetapi yang satunya mungkin tidak sehebat yang pertama.

SANTUN BERWIRAUSAHA Semua wirausaha awalnya pasti selalu dimulai dengan belajar. Bisa dengan melihat-lihat usaha orang lain, bisa juga dengan belajar lewat buku. Seorang entrepreneur sejati tidak berhenti untuk belajar. Dunia bisnis selalu berubah dengan sangat cepat. Bisa jadi, bisnis produk tertentu tahun ini booming, tapi tahun depan malah anjlok. Jadi, kita perlu jeli melihat peluang. Namun kita perlu tahu aturan juga. Tidaklah etis jika kita meniru produk orang lain atau mencatut merek dagang mereka. Kreatiflah mencari cara-cara baru mengembangkan bisnis, tapi jangan sampai memakai segala cara hanya untuk meraup keuntungan.

Berbisnis sendiri berarti kita harus siap bekerja keras dan tidak mudah menyerah. Kita pun harus berani melihat kelemahan diri dan disiplin untuk meningkatkan diri. Jadi, teruslah meningkatkan kemampuan.

Indayati Oetomo
Direktur Internasional John Robert Powers

Tidak ada komentar:

Posting Komentar